IDENTIFIKASI
KONDISI LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI DESA BALANG DATU PULAU
TANAKEKE
KABUPATEN TAKALAR
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
OLEH :
ABDUL GANI RAHYAMTEL
( 073 2013 0028 )
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
A. Latar Belakang
Padang lamun merupakan ekosistem
pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai vegetasi yang dominan. Lamun atau
rumput-rumputan laut (seagrass) adalah kelompok tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) dan berkeping tunggal (monokotil) yang mampu hidup
secara permanen di bawah permukaan air laut. Lamun biasa tumbuh di atas
paparan pasir atau lumpur yang terendam air laut dangkal. Karena perlu
berfotosintesis, komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasang
surut sampai kedalaman tertentu di mana cahaya matahari masih dapat mencapai
dasar laut. Di daerah padang lamun, organisme melimpah, karena
lamun digunakan sebagai perlindungan dan persembunyian dari predator dan
kecepatan arus yang tinggi dan juga sebagai sumber bahan makanan baik daunnya
mapupun epifit atau detritus. Jenis-jenis polichaeta dan hewan–hewan nekton
juga banyak didapatkan pada padang lamun. Lamun juga merupakan komunitas yang
sangat produktif sehingga jenis-jenis ikan dan fauna invertebrata melimpah di
perairan ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar bahan bahan organik sebagai
substrat untuk algae, epifit, mikroflora dan fauna. Luas padang
lamun yang terdapat di perairan Indonesia mencapai sekitar 30.000 km2
(Kiswara dan Winardi, 1994).
Pada padang lamun ini hidup
berbagai macam spesies hewan, yang berassosiasi dengan padang lamun. Di
perairan Pabama dilaporkan 96 spesies hewan yang berassosiasi dengan
beberapa jenis ikan. Di Teluk Ambon di temukan 48 famili dan 108 jenis ikan. Di
Teluk Ambon ditemuklan 48 famili dan 108 jenis ikan adalah sebagai penghuni
lamun, sedangkan di Kepulauan Seribu sebelah utara Jakarta di temukan 78 jenis
ikan yang berassosiasi dengan padang lamun. Selain ikan, sapi laut dan penyu
serta banyak hewan invertebrata yang berassosiasi dengan padang lamun, seperti:
Pinna sp, beberapa Gastropoda, Lambis, Strombus,
teripang, bintang laut, beberapa jenis cacing laut dan udang (Peneus doratum) yang ditemukan di
Florida selatan (Nybakken 1988). Apabila air
sedang surut rendah sekali atau surut purnama, sebagian padang lamun akan
tersembul keluar dari air terutama bila komponen utamanya adalah Enhalus acoroides, sehingga
burung-burung berdatangan mencari makann di padang lamun ini (Nontji, 1987).
Menurut Azkab (1988), ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di
laut dangkal yang paling produktif. Di samping
itu ekosistem lamun mempunyai peranan penting dalam menunjang kehidupan dan
perkembangan jasad hidup di laut dangkal, menurut hasil penelitian diketahui
bahwa peranan kontribusi padang lamun dalam produktivitas ekosistem pesisir sebagai berikut:
1.
Sebagai produsen primer
Lamun
mempunyai tingkat produktifitas primer tertinggi bila dibandingkan dengan
ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal seperti ekosistem terumbu
karang (Thayer et al. 1975).
2.
Sebagai habitat biota
Lamun memberikan tempat perlindungan
dan tempat menempel berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan (alga). Disamping itu,
padang lamun (seagrass beds) dapat juga sebagai daerah asuhan,
padang pengembalaan dan makan dari berbagai jenis ikan
herbivora dan ikan–ikan karang (coral
fishes) (Kikuchi dan Peres 1977).
3.
Sebagai penangkap sedimen
Daun lamun
yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga
perairan di sekitarnya menjadi tenang. Disamping itu, rimpang dan akar lamun
dapat menahan dan mengikat sedimen, sehingga dapat menguatkan dan
menstabilkan dasar permukaaan. Jadi padang lamun yang berfungsi sebagai
penangkap sedimen dapat mencegah erosi.
4.
Sebagai pendaur zat hara
Lamun memegang peranan penting dalam
pendauran barbagai zat hara dan elemen-elemen
yang langka di lingkungan laut. Khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh
algae epifit.
Adanya interaksi yang timbal balik
dan saling mendukung, maka secara ekologis lamun mempunyai peran yang cukup
besar bagi ekosistem pesisir. Adapun peran lamun tersebut (Nienhuis et
al., 1989; Hutomo dan Azkab, 1987; Zulkifli, 2000) adalah sebagai berikut:
(1) produsen primer, dimana lamun memfiksasi sejumlah karbon organik dan
sebagian besar memasuki rantai makanan di laut, baik melalui pemangsaan
langsung oleh herbivora maupun melalui dekomposisi serasah; (2) sebagai habitat
biota, lamun memberi perlindungan dan tempat penempelan hewan dan
tumbuh-tumbuhan; (3) sebagai penangkap sedimen, lamun yang lebat
memperlambat gerakan air yang disebabkan oleh arus dan ombak; (4) sebagai
pendaur zat hara; dan (5) sebagai makanan dan kebutuhan lain, seperti bahan
baku pembuatan kertas. Sedangkan dalam Fortes (1990), peran lamun bagi manusia
baik langsung maupun tidak langsung, dapat dibagi menjadi dua yaitu: (1) peran
tradisional, seperti sebagai bahan tenunan keranjang, kompos untuk pupuk;
(2) peran kontemporer, seperti penyaring air buangan; pembuatan kertas.
B. Tujuan PKL
Pratek
Kerja Lapang (PKL) ini bertujuan untuk :
1.
Individu : Mengatahui cara-cara dalam mengukur karapatan jenis lamun (Seagrass) serta biota yang
berasosiasi pada ekosistem lamun di kepulauan Tanakeke.
2. Akademik : Sebagai salah satu syarat wajib dalam
kurikulum (tugas akhir)
3. Keilmuan : Memperdalam pengetahuan dari teori dengan
aplikasi nyata dari pengetahuan teoritis sehingga skill keilmuan tidak statis
secara teoritis pada segala bidang dan terkhususnya mengenai ekosistem lamun (Seagrass).
4. C. Manfaat PKLInstitusional : Menjalin interaksi dan kerja sama yang baik antar Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dengan Lembaga Mangrove Action Project (MAP) Indonesia.
D. PermasalahanPraktek
Kerja Lapang ini
secara khusus berguna sebagai penciptaan skill atau keterampilan di dunia kerja
nyata bagi setiap mahasiswa serta mempererat
hubungan antara instasi tempat pelaksanaan praktek kerja lapang dengan Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Muslim Indonesia Makassar. Disamping
kegunaan tersebut, hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang
mampu mensejahtrakan masyarakat.
Sebuah
permasalahan yang paling mendasar dan merupakan hal yang paling penting yang
ingin di
ketahui dalam Praktek kerja lapang ini adalah dimana saya ingin belajar secara
langsung control serta produksi untuk
dijadikan bahan perbandingan terhadap apa yang saya terima selama perkuliahan.
Oleh karena itu sebagai bentuk nyata, saya ingin terjun dan dalam proses pengaplikasian
tersebut sehingga saya dapat mengetahui secara nyata bagaimana bentuk dunia
kerja sebenanya.
E. Penyelenggara
Adapun
penyelenggara dari kegiatan Praktek Kerja Lapang ini adalah Jurusan Ilmu
Kelautan , Fakultas Periknan dan Ilmu Kelautan – Universitas Muslim Indonesia (
UMI ) Makassar dengan Lembaga
Mangrove Action Project (MAP) Indonesia
F. Peserta
Yang
akan menjadi peserta Praktek Kerja Lapang pada Mangrove Action Project (MAP) Indonesia. Yaitu Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Universitas Muslim Indonesia ( UMI ) Makassar atas nama :
Nama : Abdul
Gani Rahyamtel
Stambuk : 073 2013 0028
G. Waktu Pelaksanan
I. Tempat PelaksanaanPraktek
kerja Lapang ini terjadwalkan akan dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari tanggal 17 Juli
– 17
Agustus 2014. Waktu pelaksanaan dapat diubah, diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan
kebijakan dari tempat
penyelenggara.
Praktek
Kerja Lapang ini akan dilaksanakan
di kantor Mangrove Action Project
(MAP) Indonesia berlokasi di Jln. Pengayoman, Komp. Gladiol B/3. Makassar.
J. Penutup
Demikian
Proposal ini saya buat dengan sebenar-benarnya, sangat besar harapan saya untuk mengadakan
Praktek Kerja Lapang di tempat
ini. Saya menyadari mungkin dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapang
ini
akan sedikit mengganggu kegitan kantor,
dan untuk itu sebelumnya saya memohon maaf yang sebesar – besarnya. Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapkan banyak terima kasih.
Makassar,
14 Agustus 2014
Abdul Gani Rahyamtel
Menyetujui
:
Ketua
Jurusan Ilmu Kelautan
Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Ir.
Kamil Yusuf, M. Si
NIP.
...............................
Mengetahui :
Wakil Dekan I
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Dr.
Ir. Danial, M. Si
NIP..............................
DATA DIRILampiran
Nama : Abdul
Gani Rahyamtel
Alamat : Jln. Antang Jaya, Blok C/No. 16
Tempat/Tanggal Lahir : Ondor 10 Maret 1992
Jenis
Kelamin :
Pria
Agama :
Islam
No.
Tlp : 0853
4314 4740
E-mail : Arul_rahyamtel@gmail.com
Kebangsaan :Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
2014 – Sekarang Mahasiswa Semester 6 Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia (UMI)
2011-2013 Mahasiswa
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Jurusan Manajemen Sumberdaya Peraiarn Universitas Darussalam Ambon
2007-2010 SMA
Negeri 1 Kataloka, Kec. P. Gorom, Kab.
Seram Bagian Timur (SBT)
2004-2007 SMP
Negeri 2 Ondor, Kec. P. Gorom, kab. Seram Bagian Timur (SBT)
1998-2004 SD
Negeri 1Ondor , Kec. P. Gorom, kab. Seram Bagian Timur (SBT)