Selasa, 07 Juli 2015

Identifikasi Kondisi Lamun (Seagrass) Di Perairan Pantai Desa Balang Datu Kabupaten Takalar


IDENTIFIKASI KONDISI LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI DESA BALANG DATU PULAU TANAKEKE KABUPATEN TAKALAR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG


OLEH :
ABDUL GANI RAHYAMTEL
( 073 2013 0028 )

JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR

  

A. Latar Belakang

              Padang lamun merupakan ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai vegetasi yang dominan. Lamun atau rumput-rumputan laut (seagrass) adalah kelompok tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkeping tunggal (monokotil) yang mampu hidup secara permanen di bawah permukaan air laut. Lamun biasa tumbuh di atas paparan pasir atau lumpur yang terendam air laut dangkal.  Karena perlu berfotosintesis, komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut. Di daerah padang lamun, organisme melimpah, karena lamun digunakan sebagai perlindungan dan persembunyian dari predator dan kecepatan arus yang tinggi dan juga sebagai sumber bahan makanan baik daunnya mapupun epifit atau detritus. Jenis-jenis polichaeta dan hewan–hewan nekton juga banyak didapatkan pada padang lamun. Lamun juga merupakan komunitas yang sangat produktif sehingga jenis-jenis ikan dan fauna invertebrata melimpah di perairan ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar bahan bahan organik sebagai substrat untuk algae, epifit, mikroflora dan fauna. Luas padang lamun yang terdapat di perairan Indonesia mencapai sekitar 30.000 km2 (Kiswara dan Winardi, 1994).
              Pada padang lamun ini hidup  berbagai macam spesies hewan, yang berassosiasi dengan padang lamun. Di perairan Pabama dilaporkan 96 spesies hewan yang berassosiasi dengan  beberapa jenis ikan. Di Teluk Ambon di temukan 48 famili dan 108 jenis ikan. Di Teluk Ambon ditemuklan 48 famili dan 108 jenis ikan adalah sebagai penghuni lamun, sedangkan di Kepulauan Seribu sebelah utara Jakarta di temukan 78 jenis ikan yang berassosiasi dengan padang lamun. Selain ikan, sapi laut dan penyu serta banyak hewan invertebrata yang berassosiasi dengan padang lamun, seperti: Pinna sp, beberapa Gastropoda, Lambis, Strombus, teripang, bintang laut, beberapa jenis cacing laut dan udang (Peneus doratum) yang ditemukan di Florida selatan (Nybakken 1988). Apabila air sedang surut rendah sekali atau surut purnama, sebagian padang lamun akan tersembul keluar dari air terutama bila komponen utamanya adalah Enhalus acoroides, sehingga burung-burung berdatangan mencari makann di padang lamun ini (Nontji, 1987). Menurut Azkab (1988), ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut  dangkal yang paling produktif. Di samping itu ekosistem lamun mempunyai peranan penting dalam menunjang kehidupan dan perkembangan jasad hidup di laut dangkal, menurut hasil penelitian diketahui bahwa peranan kontribusi padang lamun dalam produktivitas ekosistem pesisir sebagai berikut:
1.      Sebagai produsen primer
Lamun mempunyai tingkat produktifitas primer tertinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal seperti ekosistem terumbu karang  (Thayer et al. 1975).
2.      Sebagai habitat biota
Lamun memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan (alga). Disamping itu, padang lamun (seagrass beds) dapat juga sebagai daerah asuhan, padang pengembalaan  dan makan   dari berbagai  jenis ikan herbivora dan ikan–ikan karang (coral fishes) (Kikuchi dan Peres 1977).
3.     Sebagai penangkap sedimen
Daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang. Disamping itu, rimpang dan akar lamun dapat menahan  dan mengikat sedimen, sehingga dapat menguatkan  dan menstabilkan dasar permukaaan. Jadi padang lamun yang berfungsi sebagai penangkap sedimen dapat mencegah erosi.
4.      Sebagai pendaur zat hara
Lamun memegang peranan penting dalam pendauran barbagai zat hara dan elemen-elemen yang langka di lingkungan laut. Khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh algae epifit.

Adanya interaksi yang timbal balik dan saling mendukung, maka secara ekologis lamun mempunyai peran yang cukup besar bagi ekosistem pesisir.  Adapun peran lamun tersebut (Nienhuis et al., 1989; Hutomo dan Azkab, 1987; Zulkifli, 2000) adalah sebagai berikut: (1) produsen primer, dimana lamun memfiksasi sejumlah karbon organik dan sebagian besar memasuki rantai makanan di laut, baik melalui pemangsaan langsung oleh herbivora maupun melalui dekomposisi serasah; (2) sebagai habitat biota, lamun memberi perlindungan dan tempat penempelan hewan dan tumbuh-tumbuhan;  (3) sebagai penangkap sedimen, lamun yang lebat memperlambat gerakan air yang disebabkan oleh arus dan ombak; (4) sebagai pendaur zat hara; dan (5) sebagai makanan dan kebutuhan lain, seperti bahan baku pembuatan kertas. Sedangkan dalam Fortes (1990), peran lamun bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung, dapat dibagi menjadi dua yaitu: (1) peran tradisional, seperti sebagai bahan tenunan keranjang, kompos untuk pupuk;  (2) peran kontemporer, seperti penyaring air buangan; pembuatan kertas.
B. Tujuan PKL

Pratek Kerja Lapang (PKL) ini bertujuan untuk  :
1.      Individu       : Mengatahui cara-cara dalam mengukur karapatan jenis  lamun (Seagrass) serta biota yang berasosiasi pada ekosistem lamun di kepulauan Tanakeke.
2.      Akademik   : Sebagai salah satu syarat wajib dalam kurikulum (tugas akhir)
3.      Keilmuan  : Memperdalam pengetahuan dari teori dengan aplikasi nyata dari pengetahuan teoritis sehingga skill keilmuan tidak statis secara teoritis pada segala bidang dan terkhususnya mengenai ekosistem lamun (Seagrass).
4.      C. Manfaat PKLInstitusional          : Menjalin interaksi dan kerja sama yang baik antar Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dengan Lembaga Mangrove Action Project (MAP) Indonesia.

D. PermasalahanPraktek Kerja Lapang ini secara khusus berguna sebagai penciptaan skill atau keterampilan di dunia kerja nyata bagi setiap mahasiswa serta mempererat hubungan antara instasi tempat pelaksanaan praktek kerja lapang dengan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Muslim Indonesia Makassar. Disamping kegunaan tersebut, hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang mampu mensejahtrakan masyarakat.

Sebuah permasalahan yang paling mendasar dan merupakan hal yang paling penting yang ingin di ketahui dalam Praktek kerja lapang ini adalah dimana saya ingin belajar secara langsung control serta produksi  untuk dijadikan bahan perbandingan terhadap apa yang saya terima selama perkuliahan. Oleh karena itu sebagai bentuk nyata, saya ingin terjun dan dalam proses pengaplikasian tersebut sehingga saya dapat mengetahui secara nyata bagaimana bentuk dunia kerja sebenanya.   

E. Penyelenggara

Adapun penyelenggara dari kegiatan Praktek Kerja Lapang ini adalah Jurusan Ilmu Kelautan , Fakultas Periknan dan Ilmu Kelautan – Universitas Muslim Indonesia ( UMI ) Makassar dengan Lembaga Mangrove Action Project (MAP) Indonesia
F. Peserta           
Yang akan menjadi peserta Praktek Kerja Lapang pada Mangrove Action Project (MAP) Indonesia.  Yaitu Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Universitas Muslim Indonesia    ( UMI ) Makassar atas nama :
Nama               :           Abdul Gani Rahyamtel
Stambuk          :           073 2013 0028
 G. Waktu Pelaksanan
I. Tempat PelaksanaanPraktek kerja Lapang ini terjadwalkan akan dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari tanggal 17 Juli – 17 Agustus 2014. Waktu pelaksanaan dapat diubah, diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kebijakan dari tempat penyelenggara.

Praktek Kerja Lapang ini akan dilaksanakan di kantor Mangrove Action Project (MAP) Indonesia berlokasi di Jln. Pengayoman, Komp. Gladiol B/3. Makassar.
J. Penutup

Demikian Proposal ini saya buat dengan sebenar-benarnya, sangat besar harapan saya untuk mengadakan Praktek Kerja Lapang di tempat ini.  Saya menyadari mungkin dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini akan sedikit mengganggu kegitan kantor, dan untuk itu sebelumnya saya memohon maaf yang sebesar – besarnya.  Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapkan banyak terima kasih.
Makassar,  14 Agustus 2014
Abdul Gani Rahyamtel
Menyetujui :
Ketua Jurusan Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan




Ir. Kamil Yusuf, M. Si
NIP. ...............................




Mengetahui :
Wakil Dekan I Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan




Dr. Ir. Danial, M. Si
NIP..............................










DATA DIRILampiran

Nama                                       : Abdul Gani Rahyamtel
Alamat                                     : Jln. Antang Jaya,  Blok C/No. 16
Tempat/Tanggal Lahir : Ondor 10 Maret 1992
Jenis Kelamin                          : Pria
Agama                                     : Islam
No. Tlp                                    : 0853 4314 4740
E-mail                                      : Arul_rahyamtel@gmail.com
Kebangsaan                             :Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN

2014 – Sekarang                     Mahasiswa Semester 6 Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia (UMI)
2011-2013                               Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan  Jurusan Manajemen Sumberdaya Peraiarn Universitas Darussalam Ambon
2007-2010                               SMA Negeri 1 Kataloka, Kec. P. Gorom, Kab.   Seram Bagian Timur (SBT)
2004-2007                               SMP Negeri 2 Ondor, Kec. P. Gorom, kab. Seram Bagian Timur (SBT)
1998-2004                               SD Negeri 1Ondor , Kec. P. Gorom, kab. Seram Bagian Timur (SBT)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar